Kamis, 08 Desember 2016

Baleo suatu tradisi orang Lamalera menangkap ikan paus




Lamalera adalah  sebuah desa di pesisir pantai selatan Pulau Lembata.  Daerah ini memiliki budaya yang sangat unik  yakni  Baleo.  Baleo  adalah  suatu tradisi setempat  dalam  memburu dan menangkap ikan paus secara tradisional.  Proses penangkapan ikan paus ini diawali dengan sebuah  kegiatan rohani yakni, upacara misa bersama  untuk menghantar dan mendoakan  sanak keluarga yang akan mencari nafka  di laut sehingga boleh selamat  dalam mencari nafkah.  Proses ini biasa dilakukan sekitar bulan Juli sampai dengan bulan Nopember,  dimana ikan paus akan menyusuri perairan Lamalera menuju australia dalam perjalanan dari kutub utara saat terjadinya  salju.    


Kesempatan ini masyarakat Lamalera  memanfaatkan keadaan alam laut untuk mencari nafka bagi keluarga. 
Bagi masyarakat Lamalera Laut adalah  halaman rumahku, gelombang adalah temanku dan angin adalah hiburanku.   

Jadi tidak dipungkiri bahwa dalam budaya   masyarakat Lamalera menggantungkan hidup ekonomi keluarga dari  hasil laut. 

Dengan demikian budaya Baleo ini tidak  bisa dihilangkan  karena sudah menjadi tradisi bagi masyarakat untuk menghidupi keluarga mereka.



Dalam proses penangkapan ikan paus dilakukan secara berkelompok yakni menggunakan peledang ( perahu ) yang sudah  disiagakan dipesisir pantai  namun,  ada seorang petugas  yang menjaga dan mengawasi pantai apabila ada ikan paus yang  melewati perairan Lamalera. 
Jika petugas pantai dalam pengawasan melihat ada ikan paus yang muncul maka, ia akan memanggil para peledang untuk segera memburu ikan paus. Petugas pengawas pantai akan berteriak dan memanggil baleo....baleo....baleo......ikan lau lefa dai.

Apa bila masyrakat mendengar teriakan baleo maka,  semua orang akan berlari menuju kepantai untuk segera mendorong peledang yang sudah disiapkan untuk meburu ikan paus. 

Peledang  biasanya memuat enam sampai delapan orang untuk mendayung peledang. Seorang yang mengatur tali dan seorang menjadi eksekutor.  Pada saat ikan paus sudah  ditikam dengan tempuling maka, peledang lainnya akan di ikatkan berurutan untuk menahan lajunya ikan paus yang  sudah terkena tikaman. Peledang biasanya di ikat gandeng enam sampai tujuh peledang, selanjutnya jika ikan sudah didapat maka, akan giring dan dibawah pulang untuk di bagikan kepada semua masyarakat setempat  agar dikonsumsi maupun dijual ke desa-desa  tetangga.

Beginilah Baleo dalam budaya Lamalera dalam tradisi menangkap ikan paus yang sudah menjadi turun temurun hingga saat ini.  Banyak orang terkenal  lahir dan dibesarkan di desa kecil ini seperti:  P. Alex Beding SVD misionar pertama Lembata,  Prof. Dr. Goris Keraf,  ahli tata bahasa Indonesia,  P. Micael Beding, CSsR,  P. Bosco Beding SVD,  Mgr Yos Gowing Pr, romo yang di beri gelar Mgr dari Roma karena ide dan program pendidikan yang dibuatnya pada  keuskupan Larantuka yang dikenal hingga kini yakni Katekese Umat.

1 komentar: